Seputar Peradilan
Bimbingan Mental: Isra Mi'raj dan Hikmah Musibah
Kota Cimahi – Kamis, 23 Januari 2025, seperti biasa, Pengadilan Agama Kota Cimahi, di hari kamis mengadakan Bimbingan Mental (Bimtal) yang terdiri dari Sholat Ashar berjamaah dengan Imam Drs. H. Mohamad Moenawar Subkhi, M.H. (Hakim PA Kota Cimahi). Kemudian, Kultum dibawakan oleh Calon Hakim, Muhammad Rijaldy Alwy, S.H. serta dipandu oleh MC, Panitera Pengganti PA Kota Cimahi, Gun Gun Gunawan, S.H.
Ceramah yang dibawakan masih di suasana Isra Mi'raj, perjalanan luar biasa Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu naik ke Sidratul Muntaha. Namun, sebelum peristiwa tersebut, Rasulullah SAW mengalami masa yang sangat berat, yang dikenal sebagai Yaumul Hazn, tahun kesedihan. Pada tahun itu, dua orang terdekat dan paling beliau cintai, yaitu Sayyidah Khadijah RA dan paman beliau, Abu Thalib, meninggal dunia. Kehilangan ini merupakan ujian berat bagi Rasulullah SAW.
dalam firman-Nya dalam QS. At-Taghabun ayat 11:
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Dari ayat ini, para ulama memiliki dua pendapat mengenai musibah yang menimpa manusia. Pertama, ada yang berpendapat bahwa musibah memang sudah diperintahkan oleh Allah SWT untuk menimpa manusia. Kedua, ada yang berpendapat bahwa Allah SWT memang sudah mengetahui bahwa musibah itu akan terjadi. Namun, yang pasti adalah bahwa segala musibah terjadi atas kehendak Allah SWT.
Lalu, bagaimana sikap seorang mukmin ketika menghadapi musibah? Ayat ini memberikan petunjuk bahwa siapa pun yang beriman kepada Allah, maka Allah akan membimbing hatinya. Orang yang beriman akan membenarkan dalam hatinya bahwa segala musibah terjadi atas kehendak Allah dan mengingat bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Dengan demikian, Allah akan membimbing hatinya menuju kesabaran. Namun, apabila seseorang tidak mampu bersabar dan beriman dalam menghadapi musibah, Allah SWT juga Maha Mengetahui kelemahan hamba-Nya. Oleh karena itu, kita harus terus berusaha memperkuat iman dan kesabaran dalam menghadapi setiap cobaan hidup.
Penceramah menguraikan dua pesan yang dapat diambil yakni Musibah dan nikmat adalah ujian keimanan dan Dalam segala kondisi, kita harus selalu bergantung kepada Allah SWT.